Jumat, 13 Desember 2019

Akhirnya Pelihara Kucing





Namanya Mouli, anak kucing ras Persia Medium berusia 1 ½ bulan yang menjadi anggota baru di keluarga kami. Siklus hidupnya cuma makan – tidur – ee. Walaupun tingkahnya kadang absurd, tapi dia jauh lebih kalem dan kemayu dibanding kucing oren kebanyakan yang sering dianggap barbar. Mouli suka ketenangan dan keheningan, tipikal kucing pujangga.

Selasa, 05 November 2019

Apakah Menikah Adalah Solusi Terbaik Untuk Perempuan Yang Sudah Lelah Bekerja ?




“Seandainya mama ke tanah suci, doa perrrrtama yang mama panjatkan adalah semoga kamu cepat dapat jodoh, yang baik, yang sayang sama kamu, yang nerima kekurangan kamu.” 

Jumat, 18 Oktober 2019

Perempuan Itu Datang Lagi




Dia muncul lagi, tak tau apa tujuannya. Ia selalu menungguku di gerbang rumah. Ketika aku melihatnya, ia balik menatapku dengan tatapan pilu. Seperti ada yang ingin ia sampaikan. Jangankan bertanya, menyapa pun aku tak berani.  Selalu kutundukan kepala ketika lewat di depannya. Dan matanya mengikutiku sampai aku benar-benar masuk ke dalam rumah. 

Senin, 05 Agustus 2019

Drama PLN : Saya Pamit, Semoga Bukan Untuk Pansos Semata



Seperti halnya perasaan, PLN juga bisa lelah. Terbukti dari padamnya cinta si dia listrik di separuh Pulau Jawa. Dikutip dari detik.com, pemadaman listrik ini terjadi karena adanya gangguan pada Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang. Butuh waktu yang tidak sedikit bagi PLN untuk memperbaiki situasi supaya kembali normal. Beberapa wilayah ada tidak mendapat listrik hingga lebih dari 12 jam.

Jumat, 02 Agustus 2019

Eksistensi Pocong dan Hal-Hal Klenik



Masih ingat sama video pocong yang tertangkap kamera lagi berdiri diatas motor ?


Jumat, 14 Juni 2019

Penonton Alay




Minggu malam kemarin saya baru aja habis nonton film di bioskop. Nonton monster obesitas, Godzilla : King of The Monster. Menurut saya ini monster nggak ada wibawanya banget, karena perutnya buncit. Mungkin dia harus diet carbo atau minimal tiap minggu jogging sekitaran komplek. Kebayang kan kalo Godzilla jogging, kalo kata orang sunda mah tanah asa di gubag gabig. Gempa periodik tiap minggu.

Senin, 22 April 2019

Menguji Nyali di Dunia Fantasi




Naik Roller Coaster, ngantri setengah jam lebih, pas naik cuma 1x putaran dengan durasi 2 menit, itu pun pas di bagian muternya mataku reflek merem. Yaampun rasanya pengen saya sambungin aja itu jalur roller coasternya ke jalur MRT jurusan lebak bulus biar jadi sarana transportasi sekalian. 

Kamis, 07 Februari 2019

Kehilangan






Obat patah hati adalah jatuh cinta lagi.
Untuk melupakan kenangan lama ya buat kenangan baru.

MODYARR!

Rabu, 16 Januari 2019

Surat Terbuka Untukmu Yang Pernah Meninggalkanku


Source
Halo, apa kabar ? Semoga selalu sejahtera untuk semua pembaca. Surat terbuka ini kubuat bukan untuk mencari simpati. Bukan pula sebagai ajang pertunjukan. Surat ini kubuat hanya untuk menyampaikan beberapa hal yang tak mungkin lagi kusampaikan langsung kepada sang tertuju, mengingat isi dari tulisan ini sedikit mengungkit kisah yang telah lama usai. 

Untukmu, yang tak kulantangkan namanya disini.

Untukmu, yang dulu pernah tinggal dan kini tanggal.

Untukmu, yang pernah menjadi alasanku tersenyum dari hari-hari lalu.

Untukmu, yang pergi begitu saja meninggalkanku tenggelam dalam keterpurukan.

Untukmu, yang pernah membuatku bangkit dari luka tapi pada akhirnya kaulah yang kembali mencabik luka itu menjadi lebih dalam dari yang sebelumnya.

Untukmu, yang menghancurkan hari spesialku dan membuatku membenci hari ulang tahunku sendiri. Ucapanmu waktu itu masih menjadi kado paling menyeramkan sejauh ini.

Perkenankan aku untuk menulis kesahku disini. Anggap saja ini adalah dongeng yang sering kujanjikan padamu. Bedanya, kisahnya bukan lagi dongeng sang putri dan para kurcaci.

Kepadamu, Tuan. Terima kasih.
Aku telah memaafkanmu.

Meski kutau, itu tidak lagi kau butuhkan. Apapun yang hadir dari diriku, sudah tak lagi kau pedulikan bukan ?

Kita pernah merayakan kasih. Pernah pula merayakan kehilangan. Ya, kita memang pernah sebodoh itu. Menjamu perpisahan dengan perayaan. Menyisakan air mata sepanjang malam setelahnya. Membuatku berteman dengan rasa bernama sendu.

Sekarang ku kabarkan. Rasa sakitnya kini membaik. Amarah mulai meramah dan tak lagi menjarah. Aku tak lagi memaki keadaan. Karena telah kupahami, untuk apa menyalahkan keadaan jika pada dasarnya kau lah yang tak mau berjuang. Aku hanya ingin memberitahukan padamu, aku berhasil melewatinya. Aku menang melawan egoku yang terus menerus berpihak padamu. Aku bisa memaafkan dengan tanpa membencimu.

Dulu, aku memperjuangkanmu sebagai objek di depan orang tuaku. Selepas kau pergi, aku memperjuangkan subjek, yaitu hak bebas pilihku. Berat rasanya berjuang sendirian, penuh debat dan derai air mata. Tapi pada akhirnya aku berhasil melunakkan prinsip mereka, meyakinkan bahwa suku tidak menjadi tolak ukur kepribadian seseoang. Aku diberi kebebasan untuk memilih siapa saja. Asalkan dia orang yang baik dan menerimaku apa adanya.

Darinya, aku banyak belajar bahwa apapun dapat kuraih asal aku mau memperjuangkan. Rasa sakit ini mengajarkanku banyak hal. Tentang kesabaran dan keikhlasan, sampai aku bisa setangguh sekarang. Yang siap berperang melawan  apapun yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Saat ini, hati dan hari ku sudah mulai berdamai. Senyum yang hilang mulai terlukis lagi. Kau bukan lagi yang kupikirkan. Aku sudah melepasmu. Meninggalkanmu disana, di ruang memori yang tak akan kubuka lagi. Mungkin, kau akan berpikir bahwa aku sangat berlebihan dalam menyikapi sebuah perpisahan. Tapi aku masa bodoh soal itu. Aku tak peduli dengan pendapatmu selepas membaca surat terbuka ini.

Kini, kau bebas bertualang kemana pun kau mau. Berbaktilah, bahagiakan orang tuamu. Tak perlu sungkan. Tak perlu berpura-pura menjaga perasaanku lagi, karena rasa iba-mu sudah tak lagi kubutuhkan. Rasa bersalah dan belas kasih mu sudah tidak ada apa-apanya lagi buatku. 

Aku hanya titip satu hal. 

Ibumu perempuan, adikmu perempuan atau mungkin anakmu kelak perempuan. Maka, perlakukanlah dengan baik kepada perempuan setelahku yang entah siapapun itu. Jaga dia, jaga kehormatannya. Perjuangkan dia jika memang menurutmu baik.

Di akhir surat ini, dengan tanpa mengurangi rasa hormatku padamu. Izinkanku untuk tak lagi mempedulikanmu.

Salam,
Dariku, yang pernah jadi perempuanmu.


Note : Artikel ini di posting juga di kompasiana



COPYRIGHT © 2017 · PERMANA BELLA | THEME BY RUMAH ES