Rabu, 07 Juni 2017

Review Film "Wonder Woman"




Holla Movieholic !! Sempet libur nonton selama beberapa bulan dan melewatkan film-film kece, hiks. Akhirnya sekarang saya bisa nonton dan review lagi, yeaaay!!! Give me applause!! Eh jangan deh. Nggak lucu kalo kalian baca blog ini sambil tefuk tangan.

Oke, akhirnya DC meluncurkan film perdana dari salah satu superhero perempuannya, Wonder Woman . Film ini adalah film yang digadang gadang paling berhasil dari dua film DC sebelumnya, Batman V Superman dan Suicide Squad. Karakter Wonder Woman sempat mengejutkan karena kemunculannya di film Batman V Superman tahun lalu. Nah, di film Wonder Woman inilah semua tentang Wonder Woman diungkap.

The Story

Pembukaan dimulai dari prolog Diana Prince ( Gal Gadot ) di era masa kini yang teringat masa lalunya ketika menatap sebuah foto di kantor Wayne Corps. Cerita kemudian flashback ke masa kecil Diana di negeri Themyscira, pulau paradise yang terisolasi dari dunia luar , negeri yang diciptakan oleh Zeus ( Ayah para Dewa ) untuk terhindar dari ancaman peperangan yang di sebabkan oleh Ares ( Dewa Perang ). Pulau yang dihuni oleh para Amazon, pasukan perempuan setengah dewa yang tangguh dan turut membantu Zeus semasa peperangannya  dengan Ares. 


Diana sendiri adalah putri dari Hippolyta (Connie Nielsen ), sang Ratu Amazon. Dikenal sebagai gadis kecil yang selalu penasaran dan selalu tertarik dengan pelatihan bela diri yang  dilakukan bibinya yang juga sebagai jenderal, Antiope  ( Robin Wright ). Pertentangan dari Ibunya tidak membuat Diana patah semangat, Ia diam-diam dilatih oleh bibinya tanpa sepengetahuan Sang Ratu, sampai akhirnya Ibunya mengizinkan karena mengingat takdir Diana. Ia tumbuh sebagai gadis pemberani, perlakuan yang berbeda dari semua Amazon menunjukkan bahwa Diana memiliki keistimewaan.  Kehidupan Diana mulai berubah ketika Steve Trevor ( Chris Pine ) seorang pilot dan juga mata-mata yang tidak sengaja menerobos masuk ke pulau paradise ketika sedang dikerjar sekelompok militer Jerman yang saat itu sedang berperang.



Steve bercerita kepada para Amazon bahwa dunia luar sedang dalam bahaya, dunia sedang dilanda peperangan, jutaan manusia tak berdosa kehilangan nyawanya. Hati Diana tergerak, Ia yakin bahwa ini adalah perbuatan Ares. Tapi lagi-lagi Ibunya tidak mengizinkan Diana untuk keluar dari Temyscira. Diam-diam Diana  berniat pergi ke dunia luar untuk menyelamatkan umat manusia. Tak lupa ia “mencuri” Godkiller ( Pedang, Tameng, dan Tali Laso Emas ) yang selama ini dikeramatkan oleh para Amazon. 

Diana mempunyai misi untuk membunuh Ares. Sementara Steve yang masih belum percaya dengan keberadaan Ares, mempunyai misi untuk menghentikan sang pemimpin perang, Ludendroff dan juga asistennya dr. Maru alias dr. Poison yang berencana untuk membuat senjata mematikan berbentuk gas.


Berbagai kelucuan mulai muncul ketika Diana pertama kalinya ke dunia luar yang dirasa masih sangat asing. Celetuk dari pemain lain pun tak kalah kocaknya untuk sedikit menggelitik perut penonton. Klimaks keseruan mulai terasa ketika Diana keluar dari parit dan turun langsung ke medan perang, menangkis setiap peluru dengan gelang peraknya. Adegan yang paling epic menurut saya adalah ketika Diana menumpas habis para militer yang berada di garis depan perang. Efek CGI juga terlihat nyata di setiap ledakan dan guncangan, saya merasa ada kesamaan efek backsound antara film Man of Steel, Batman v Superman dan film ini. Mungkin karena sama sama film besutan DC.


For all, film ini sangat layak ditonton. Dengan plot maju mundur yang tumpang tindih membuat penonton merasa tergesa untuk menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Feminisme juga terasa di sepanjang film, dengan porsi yang pas dan tidak melebih lebihkan. Ditambah lagi dengan pendalaman karakter pada setiap pemainnya, Gal Gadot yang berhasil menampilkan ketangguhan, keanggunan juga kerendahan hati nampak sempurna, juga Chris Pine yang terlihat manis namun tetap kharismatik.

Rate 8,5 dari 10 !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT © 2017 · PERMANA BELLA | THEME BY RUMAH ES