Kamis, 08 Juni 2017

Review Film " Pirates of the Caribbean : Salazar's Revenge"





Selang enam tahun dari film terakhirnya, Pirates of Caribbean : Stringer Tides’ yang menceritakan petualangan Jack Sparrow mencari mata air abadi, kini Captain Jack Sparrow kembali beraksi di film kelimanya Pirates of the Caribbean : Dead Men Tell No Tales alias Pirates of the Caribbean : Salazar’s Revenge. Film berdurasi 128 menit ini merupakan yang paling singkat dari 4 film sebelumnya. Namun begitu banyak spoiler yang menjadi kejutan tersendiri di film ini.
Mulai dari kembalinya karakter-karakter lama seperti Will Turner ( Orlando Bloom ) dan Elizabeth Swann ( Keira Knightley ), terungkapnya masa lalu Jack Sparrow, kemunculan Paul McCartney yang berperan sebagai Paman Jack dan sedikit drama keluarga dari Hector Barbossa ( Geoffrey Rush ).

The Story 


Menceritakan tentang Jack Sparrow ( Johnny Depp ) yang diburu oleh musuh bebuyutannya, Captain Salazar ( Javier Bardem ) yang memiliki dendam karena pembajakan kapal semasa Jack Sparrow muda, ia dikelabui sehingga terjebak di dalam Segitiga Iblis dan dikutuk menjadi hantu bersama awak kapalnya. Captain Salazar digambarkan sebagai pelayar hantu penguasa lautan yang setelah lepas dari “penjara” akan melenyapkan semua yang melintasi lautan demi mencari Jack Sparrow. Saya sangat mengapresiasi efek CGI juga makeup artist yang telah membuat penampilan Captain Salazar dan kru-nya menjadi sangat dramatis dengan tubuh dan pakaian hangus juga rambut yang melambai lambai seolah sedang berada di dalam air. Belum lagi adanya kru kapal yang hanya terlihat “setengah” dengan sisa sisa tubuh terbakar. 

Sementara Jack Sparrow diceritakan bangkrut dengan hanya memiliki kapal butut yang terparkir di pinggir pantai juga tinggal beberapa kru yang masih setia menemaninya. Henry Turner ( Brenton Thwaites ),  yang tak lain adalah anak dari Will Turner dan Elizabeth Swann akhirnya bertemu dengan Sparrow setelah sekian lama ia mencarinya. Henry menyampaikan pesan dari Salazar untuk Sparrow bahwa ia akan memburunya sampai ke ujung dunia untuk balas dendam. Satu-satunya cara agar Sparrow selamat adalah dengan mencari artefak Trisula Poseidon yang dapat membuat si pemiliknya menjadi penguasa lautan dan mematahkan segala kutukan di lautan. Disaat ini pula Sparrow dan Henry bertemu dengan Carina Smyth ( Kaya Scodelario ) gadis asli astronom yang dinggap penyihir.  



Mereka bertiga akhirnya berlayar untuk melakukan misi yang sama,  mencari Trisula Poseidon namun dengan tujuan yang berbeda. Henry Turner mencarsi Trisula Poseidon untuk mematahkan kutukan ayahnya yang terikat dengan Flying Dutchman, Carina mencari Trisula Poseidon untuk mencari tahu siapa ayahnya  yang hanya meninggalkan sebuah buku agenda yang tak lain agenda itu adalah “peta” keberadaan Trisula tersebut. Sementara Jack Sparrow mencari Trisula hanya untuk kepentingannya sendiri, menguasai lautan. 




Yang sangat saya sayangkan dari film ini adalah berkurangnya sisi kharismatik dan angkuh dari Jack Sparrow, ia seolah hanya menjadi penghibur dari tingkah dan celoteh kocaknya. Sangat berbeda dari fim sebelumnya dimana Sparrow mendominasi semua “kekacauan”, namun dari itu semua, tetap tidak mempengaruhi nilai estetika dari film ini. Sinematografi-nya tetap bisa diacungi jempol, beberapa kali penonton dikagetkan dengan scene gila dengan efek CGI yang terlihat nyata, apalagi ketika adegan Henry Turner mendadak diserang hiu zombie. Film ini sangat layak dan direkomendasikan untuk ditonton

Rate 8 dari 10 !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT © 2017 · PERMANA BELLA | THEME BY RUMAH ES