Source |
Saat ini seks dan keperawanan masih dianggap hal yang tabu
untuk dibicarakan. Memang,
keperawanan identik dengan simbol
kesucian seorang wanita. Mirisnya, sampai
detik ini masih banyak masyarakat dengan paradigma bahwa keperawanan seolah
menjadi satu-satunya tolak ukur kehormatan seorang wanita.Membanding
bandingkan ‘si perawan’ dan ‘si tidak perawan’, mendiskriminasi salah satu
pihak dengan beralaskan pola pikir lama. Si perawan di Tuhankan, si tidak
perawan di hinakan. Tanpa melihat latar belakangnya.
Lantas bagaimana dengan laki-laki
yang masih perjaka dan tidak perjaka ?
Lagi-lagi
ini soal kesetaraan gender. Kenapa keperawanan seorang wanita di permasalahkan
sementara keperjakaan seorang laki-laki diacuhkan ? Masyarakat mendadak menjadi
kaum apatis jika sudah menyerempet soal keperjakaan. Dalam kasus yang lebih
kompleks lagi, apakah keperawanan menjadi satu-satunya kunci kebahagiaan dalam
sebuah kehidupan rumah tangga ? Ditentukan oleh sebuah selaput ? Lalu untuk apa
adanya sebuah kepercayaan dan komitmen untuk menerima setiap kekurangan masing
–masing pasangannya ?
Semua orang punya masa lalu
Jika wanita sudah
kehilangan keperawanannya, apakah itu kehendaknya ? Sedikit melirik kepada
kasus-kasus pemerkosaan di Indonesia.Yang terekspos di media hanya sebagian
kecil dari sekian banyaknya kasus.
Banyak saya lihat, wanita-wanita hebat yang mampu bangkit dari kelamnya masa lalu. Membangun kembali harapan ditengah keputusasaan dan merajut keberanian demi kehidupan yang lebih baik lagi. Percayalah, itu bukan hal yang mudah.
Banyak saya lihat, wanita-wanita hebat yang mampu bangkit dari kelamnya masa lalu. Membangun kembali harapan ditengah keputusasaan dan merajut keberanian demi kehidupan yang lebih baik lagi. Percayalah, itu bukan hal yang mudah.
Lain cerita
jika wanita hilang keperawanannya karena seks bebas. Sengaja atau tidak di sengaja,
seks bebas adalah salah. Mayoritas menganggapnya budaya, dan tetap merasa
baik-baik saja walaupun sudah kehilangan mahkotanya bersama yang bukan
muhrimnya. Sebagian lagi, pasti merasa kecewa dan menyesal.
Tapi jika sudah terlanjur ? Sedalam apapun penyesalan, tidak akan bisa mengubah apa yang sudah terjadi. Pilihannya ada pada diri sendiri. Tetap tenggelam dalam sesal atau bangkit dan memperbaiki diri ? Tidak pernah ada kata terlambat untuk berubah.
Tapi jika sudah terlanjur ? Sedalam apapun penyesalan, tidak akan bisa mengubah apa yang sudah terjadi. Pilihannya ada pada diri sendiri. Tetap tenggelam dalam sesal atau bangkit dan memperbaiki diri ? Tidak pernah ada kata terlambat untuk berubah.
Untukmu yang
masih perawan… Pertahankan kesucianmu. Mahalkan harga dirimu. Junjung tinggi
martabatmu. Karena kelak itu akan menjadi hadiah. Tapi… Jangan menyombongkan
apa yang sekarang kau banggakan, karena kebaikan dan kebersihan hati bukan
hanya tentang keperawanan.
Untukmu yang
sudah tidak perawan… Jangan terus menyalahkan diri sendiri. Berhenti memaki
keadaan, karena itu sama sekali tak berguna. Perjalanan tidak harus terhenti
hanya kerena jatuh di sebuah lubang. Bangkit dan lawanlah.
Source |
Si perawan belum
tentu lebih baik dari si tidak perawan. Pun sebaliknya. Hanya hati yang menjadi
pembeda, bukan sebuah selaput.
Si perawan
dan si tidak perawan adalah sama. Sama-sama wajib memperbaiki diri.
Si perawan
dan si tidak perawan adalah sama. Sama-sama wanita yang patut di muliakan.
Si perawan
dan si tidak perawan adalah sama. Sama-sama
berhak mendapatkan laki-laki yang mampu membuatnya lupa bahwa ia pernah terluka.
Salam Revolusioner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar