Rabu, 25 Oktober 2017

Klenikopedia



Source
Euforia film Pengabdi Setan masih terasa sampai sekarang, remake film horror lawas Indonesia yang baru-baru ini berhasil meraih gelar film horror terlaris sepanjang masa, menggeser rival sebelumnya, Danur : I Can See Ghost. 

Dengan jalan cerita yang menarik, pengambilan gambar yang sempurna, jumpscares yang natural dan tidak berlebihan juga pendalaman karakter pada setiap pemainnya saya rasa wajar jika hanya dalam waktu 20 hari penayangan sudah tembus 3 juta penonton! Da best horror movie of da year..

Setelah nonton film ini ada satu hal yang ingin saya sampaikan kepada Joko Anwar selaku sang sutradara. Terima kasih pak sudah membuat hidup saya tidak tenang setelah nonton film besutan bapak. Saya jadi sering celingak celinguk sendiri kalo dirumah.

Source
Scene yang paling bikin jantung saya jedag jedug indah adalah ketika ada pocong lewat sambil menyeret nyeret kakinya di depan kamar mandi. Ah ingin rasanya saya timpuk pocong itu pake dispenser dua tabung, gak sopan banget lewat nggak bilang permisi dulu. 

Jujur saya ini pecinta film horror, bahkan dulu semua koleksi DVD saya hanya satu genre, yaitu horror. Tapi saya lebih suka horror luar negeri, karena kualitas gambar dan jalan cerita yang lebih menarik. Selain itu, kenapa saya suka horror luar negeri juga karena film horror luar negeri demitnya cuma ada disana, di negara asalnya, di Indonesia nggak ada.

Nggak mungkin lah si Annabelle atau si Sadako bela-belain naik pesawat 26 jam hanya untuk bergentayangan di bumi Indonesia tercinta ini. Saya membayangkan bagaimana repotnya mereka jika ingin mampir ke Indonesia. Annabelle, kasian dia masih kecil, masih anak-anak dan masih dibawah umur. Lain lagi Sadako, saya rasa Sadako ini demit amfibi, dia bisa hidup di dua alam, di darat dan di sumur. Jadi kalo dia lewat, selain nakutin juga bikin becek. 

Yang saya herankan adalah kenapa setan-setan diluar negeri itu keren-keren. Kenapa keren ? Karena punya nama. Contohnya, Sadako, Valak dan Bathsheba. Mereka ini kan termasuk golongan ras kuntilanak. Tapi diberi nama masing-masing. 

Coba kalo di Indonesia, semua hantu perempuan yang bergaun dan berambut panjang pasti langsung dinamai kuntilanak. Padahal bisa saja semasa hidupnya mereka punya nama yang keren, Angela contohnya. 

Kuntilanak Angela, yhaaaaa.

Tapi saya nggak terlalu takut sih kalo sama kuntilanak, karena sesama perempuan jadi bisa saling memahami gitu. Nah kalo pocong ? Saya nyerah deh sama demit satu ini. PALING NGERI ! Kengerian yang dirasakan benar-benar alami, padahal dalam Islam, pocong adalah “wujud” saat kita di makamkan nanti. Mungkin itu yang membuat pocong menjadi demit paling ditakuti, kerena mengingatkan akan kematian.

Source
Selain itu, pocong adalah demit tak bergender. Saya sulit membandingkan mana yang laki-laki dan mana yang perempuan. Semuanya sama. Apa saya harus menelanjanginya terlebih dahulu untuk mengetahui gendernya ? Liat nampak luarnya saja udah serem apalagi nampak dalamnya. Bisa pingsan 2 dekade.

Source
Sampai sekarang masih banyak masyarakat yang beranggapan hal-hal ghaib dan sejenisnya seperti ini hanya hoax, bahkan isapan jempol semata. Padahal jika dilihat dari kacamata Islam, “mereka” benar-benar ada, kita menyebutnya sebagai “jin”. Jadi kuntilanak, pocong, genderuwo dan teman-temannya adalah bentuk perwujudannya.

Membahas persoalan klenik memang  tidak ada habisnya. Seperti ada saja bahan yang membuat perdebatan, si anu bilang begini, si ono bilang begitu. Macam-macam anggapan lah, tapi toh semua kembali ke kepercayaan masing-masing. Mau berpendapat apa, monggo… Indonesia itu Negara demokrasi jadi semua bebas berpendapat.

Asal tau porsi :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT © 2017 · PERMANA BELLA | THEME BY RUMAH ES