"Lu percaya nggak bumi itu datar?"
Pertanyaan semacam itu biasanya akan saya timpali dengan pertanyaan lain yang saya yakin nggak ada siapapun yang dapat menjawab ; "Lu tau nggak siapa penemu gayung ?"
Bukannya sok agamis. Tapi perdebatan tentang bumi datar atau bulat biasanya akan saya jawab dalam perspektif islam.
Kalo dia masih kekeuh juga, terpaksa saya adzan kupingnya.
Saya udah capek berdebat tentang konspirasi ini, apalagi soal alien atau soal mengapa indomie warkop lebih enak daripada buatan sendiri.
Saya pribadi lebih suka berkonspirasi dalam hal-hal berskala kecil. Tahu segitiga misalnya.
Tahu abang-abang gorengan |
Kemudian, siapa gitu orang gabut yang sempet-sempetnya bikin tahu terus dibentuk segitiga? Yang proses pembuatannya juga bertele-tele. Tahu yang sudah direbus, kemudian dibentuk (dipotong-potong), lalu digoreng, lalu dijual di pasar dengan direndam kedalam air.
Yang nantinya, para pembeli akan mengolah tahunya dengan cara digoreng kembali.
Iya, tahu segitiga yg dijual dipasar itu sebenarnya udah digoreng dulu sebelum direndam air.
Rumit kaya hubungan aku, kau dan bapakmu.
Hmmm |
Kalau pun ini perihal estetika, kenapa harus segitiga ? Bukan jajar genjang, prisma atau segi enam sekalian. Atau jangan-jangan terdapat pesan terselubung dibalik bentuk segitiga ini? Markihas, mari kita bahas.
Teori pertama :
Tahu segitiga diciptakan berbentuk segitiga sebagai bentuk pecahan dari bentuk tahu kotak sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dalam penyusunan tempat.
Kenapa tahu segitiga digoreng dulu sebelum dijual, karena memang dimaksudkan supaya tahu ini menjadi "kulit" untuk isian di dalamnya. Contoh :
Tahu ini dikenal sebagai tahu yang rapuh. Mudah hancur dan tersakiti |
Teori kedua :
Tahu segitiga adalah representasi dari teorema phytagoras. Segitiga dan phytagoras memang dua hal yg sangat berkaitan.
Barangkali, penemu tahu segitiga adalah rakyat indonesia yang ahli matematika. Maka dalam pembuatannya, tahu segitiga membutuhkan perhitungan yang rumit.
Atau bisa jadi, penemu tahu bulat adalah penggemar Phytagoras -sang penemu teorema phytagoras itu sendiri.
Ia sengaja mengaplikasikan penemuan sang idolanya ke dalam hal yang erat dalam kehidupan sehari-hari. Dan supaya temuannya akan terus diingat oleh rakyat.
Teori ketiga :
The All-seing Eye |
Terlihat kemiripannya.
Bisa jadi, sang penemu tahu segitiga adalah seorang elite illuminati yg ingin menunjukan eksistensi organisasinya di tanah nusantara.
Who knows? Tahu segitiga memang hampir selalu ditemukan dimana-mana kan.
Pada akhirnya, akan banyak manusia yg ketergantungan dengan tahu segitiga, seperti mbak Tia Indriyani :
Hmmm.
No offense, tapi indomie buatan saya lebih enak dari buatan warkop, warteg, ataupun warung burjo. Btw, saya percaya teori yang ketiga. Teori lainnya tidak masuk akal, tidak punya landasan teori yang kuat, dan tidak sekeren teori ketiga. Thanks.
BalasHapuspantes di upnormal kemaren, lu ga mesen indomie ya, man
HapusGw lebih suka indomie warkop dibanding indomie upnormal yg pelit kuah.
Hapusgue setuju dengan teori ketiga.
BalasHapuskarena yang pertama, terkesan seperti alasan aja. dan teori yang kedua, terlihat ribet banget. apalagi setelah melihat gambarnya.
tapi mau bentuknya kayak apa pun, bakalan masuk ke perut gue sih.
tahu mai lope
Awalnya cuma mau bikin 2 teori trs gw tambahin aja pake point 1 biar banyak *uhuk
HapusBtw, di mesir ada tahu?
Ohh iya
BalasHapus